Black Friday 2023: Penawaran, Kesalahan, dan Kekhawatiran Pekerja

15

Black Friday 2023 berlangsung dengan perpaduan yang kacau antara diskon besar-besaran, kesalahan harga yang tidak disengaja, dan meningkatnya kegelisahan atas upaya agresif perusahaan teknologi terhadap AI. Dari penjualan kilat pohon Natal palsu hingga iPad seharga $15 yang ditawarkan secara singkat oleh MediaWorld (dan kemudian ditarik kembali), musim ini sudah ditandai dengan tawar-menawar ekstrem dan kegagalan ritel.

Kekacauan Ritel dan Perburuan Tawar-menawar

Beberapa pengecer berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan diskon besar-besaran. Balsam Hill mengiklankan diskon 40% untuk pohon Natal buatan, sementara Best Buy dan Amazon mendorong teknologi dengan diskon besar, termasuk TV dari Hisense, TCL, Samsung, dan Sony. WIRED melaporkan bahwa penawaran teknologi terbaik tahun ini mencakup laptop, perlengkapan gaming, dan MacBook dengan penurunan harga yang signifikan. Namun, di tengah penghematan, pembeli harus berhati-hati terhadap promosi yang menyesatkan: para ahli berpendapat bahwa MacBook Air tetap memiliki nilai yang lebih baik daripada banyak penawaran laptop Black Friday yang banyak digemari.

Kesalahan Penetapan Harga dan Sengketa Pelanggan

Kesalahan paling menonjol datang dari MediaWorld, jaringan elektronik Eropa, yang secara tidak sengaja mendaftarkan iPad seharga 15 Euro kepada pemegang kartu loyalitas. Perusahaan telah menghubungi pelanggan yang terkena dampak, menuntut pengembalian perangkat, dan menyoroti risiko manipulasi harga yang tidak disengaja dan disengaja.

Kekhawatiran AI di Amazon

Selain kekacauan ritel, musim Black Friday juga dibayangi oleh kekhawatiran tenaga kerja di perusahaan raksasa teknologi. Karyawan Amazon untuk Keadilan Iklim telah mengedarkan petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 1.000 pekerja, mengungkapkan kekhawatiran mengenai pendekatan perusahaan yang “dapat dibenarkan dengan segala biaya” terhadap pengembangan AI. Kelompok ini memperingatkan bahwa peluncuran AI yang cepat di Amazon dapat memprioritaskan keuntungan dibandingkan keselamatan pekerja dan pertimbangan etika.

Pekerja Seks Meluncurkan Platform Alternatif

Menanggapi perubahan di OnlyFans, termasuk pemeriksaan latar belakang wajib dan perluasan di luar konten dewasa, pekerja seks membangun platform alternatif yang disebut Hidden. Layanan mirip TikTok ini bertujuan untuk memberikan kontrol lebih besar kepada pembuat konten atas pendapatan dan kebijakan konten mereka.

Black Friday 2023 terbukti lebih dari sekedar acara belanja. Hal ini merupakan mikrokosmos dari ketegangan yang lebih luas antara daya saing ritel, etika perusahaan, dan lanskap tenaga kerja digital yang terus berkembang. Perpaduan antara kesepakatan ekstrem, kesalahan yang tidak disengaja, dan perselisihan perburuhan pada musim ini menggarisbawahi perlunya pembelanjaan yang hati-hati dan pemeriksaan kritis terhadap praktik industri teknologi.